http://manziz.blogspot.com

inilah blogku....!!!!

Rabu, 13 Januari 2010

PENGERTIAN DASAR CUACA, MUSIM DAN IKLIM

Cuaca
adalah keadaan udara / atmosfer di suatu tempat dan pada waktu tertentu, contoh: hujan, Suhu, Tekanan Udara, Angin, Awan, Kelembaban Udara, Radiasi, Jarak Pandang / Visibility
Musim / Monsoon
adalah suatu pola sirkulasi angin yang berhembus secara periodik pada suatu periode (minimal 3 bulan) dan pada periode yang lain polanya akan berlawanan. Oleh masyarakat awam sering dikaitan dengan curah hujan sehingga terjadi anggapan kalau musim baratan pasti banyak hujan dan musim timuran dikaitkan dengan kemarau yang kurang hujan.
Iklim
adalah aspek dari cuaca di suatu tempat dan pada waktu tertentu dalam jangka panjang

Angin
Adalah pergerakan udara yang dipicu oleh adanya perbedaan tekanan udara sebagai akibat dari perbedaan temperatur di permukaan bumi, dinyatakan dalam arah dan kecepatan. Arah angin dinyatakan dalam derajat sedangkan kecepatan dinyatakan dalam satuan Internasional dan sering menggunakan table / skala yang lebih dikenal dengan sebutan “Beaufort Scale / Skala Beaufort” dengan satuan “knots”. (1 knots = 0.5 m/s atau 1.8 – 1.9 km/jam)
Sebutan angin dinyatakan dengan arah dari mana angin tersebut berhembus, contoh angin timur artinya angina dari timur menuju barat.

Kamis, 07 Januari 2010

KOMPOSISI AIR LAUT

beberapa molekul air terurai H2O  H+ + OH-
 air agak bersifat konduktif konstan

Pada keseimbangan, laju peruraian dan kombinasi seimbang  [H+] dan [OH-] mempunyai nilai khusus,

konstanta disosiasi air 10-14 mole2/kg2
[H+]10-7mole/kg dan [OH-] 10-7mole/kg

Jika HCl + NaOH  larutan NaCl netral,
ion H+ bergabung dengan OH- membentuk air
lart. NaCl mengandung 10-7 mole/kg H+ dan OH-

ion hidrogen > ion hidroksida  bersifat asam
ion hidrogen < ion hidroksida  bersifat basa ion hidrogen = ion hidroksida  bersifat netral (10-7) pH = negatif log [H] = - log 10-7 = 7 pH 1 ion hidrogen 10-1 mole per kg ion hidroksida 10-13 mole per kg karena hasil dari dua konsentrasi selalu 10-14 karbondioksida Atmosfer mengandung 0.03 % CO2, karena menyerap sangat kuat radiasi IM  keseimbangan panas bumi Jika ion CO32- bergabung dengan Ca2+ dan Mg2+ endapan batuan karbonat (limestone dan dolomite). Jika terkubur dalam dan lama, maka berubah menjadi marmer (pualam). C-organik terkubur (sedimen) dapat diekstrak untuk menghasilkan bahan bakar (batu bara, gas alam & petroleum) Sebagian besar ion tidak berinteraksi dengan ion hidrogen, kecuali CO2 dan merubah pH O2 tidak bereaksi dengan H2O. tetapi CO2 bereaksi dengan H2O membentuk H2CO3 dan mengalami dissosiasi menyebabkan naiknya HCO3- dan CO32- CO2 (gas) + H2O  CO2 (terlarut) + H2O CO2 (terlarut) + H2O  H2CO3 asam karbonat H2CO3  HCO3- bikarbonat + H+ HCO3-  CO3= karbonat + H+ Daya larut CO2 > O2 maupun N2, tetapi karena tekanan parsial CO2 di atmosfer sangat kecil,  maka  yang dpt larut sedikit sekali (bila tidak ada faktor lain yang ikut berperan)

CO2 dalam air suling (air lunak/soft water) terbentuk H2CO3 yang sedikit mangalami ionisasi
dalam air sadah (hard water) dan air laut, sebagian besar berbentuk HCO3- dan CO3=

CO2 di laut cukup banyak, karena
a. Adanya keseimbangan karbonat, proses fotosintesis hanya menggeser keseimbangan (karbonat melepaskan CO2 ke dalam air)
b. Adanya garam-garam terlarut, air laut kelebihan basa, sehingga CO2 yang larut dapat mencapai 45 ppm (jika air laut bersifat netral CO2 hanya 0, 5 ppm)
Fotosintesis yang sangat intensif, pada suhu relatif tinggi  pH meningkat dan produksi ion karbonat dalam jumlah banyak, mengakibatkan pengendapan CaCO3 (contoh di laguna terumbu karang).

jumlah relatif H2CO3, HCO3-, CO32- dipengaruhi hanya oleh keasaman (acidity) air
acicity : ukuran konsentrasi ion yang berinteraksi dengan OH

diagram Deffeyes

D.Deffeyes menghubungkan [CO2] total  alkalinitas

[CO2] total =  H2CO3, HCO3-, CO32- (milimole/kg)
dapat dirubah hanya jika + atau  karbonatnya.

dua macam ion dalam air, Cl- tidak dapat bereaksi dengan H+ dan HCO3- dapat berinteraksi dengan H+

Akalinitas : ukuran [ion] yang berinteraksi dengan H+
(miliequivalent / kg)
ini adalah muatan negatif bersih dari seluruh ion yang dapat berinteraksi dengan H+

Kita harus menjumlah meq dari seluruh ion seperti HCO3-, CO32- dan OH- dan dikurangi dengan [H+] (meq/kg) larutan
Jadi air murni mempunyai alkalinitas nol, sebab [OH-] = [H+], masing-masing 10-7 meq/kg

Dalam air laut, alkalinitas terutama disebabkan oleh HCO3- + sejumlah kecil CO32- H3BO3, H2BO3- dan BO32-

Diagram deffeyes

Laut semakin dalam, total CO2 meningkat,
> 1 km alkalinitas agak meningkat (gb.1)

penjelasan

1. Alkalinitas dan total CO2 digambarkan oleh titik A.
+ CO2  total CO2 naik (A bergeser ke kanan)
karena CO2 netral, alkalinitas tidak akan berubah

2. Penambahan HCO3- (+ air sungai & air laut murni menguap).
+ 1 milimole HCO3- ke 1 kg air
total CO2 naik 1 milimole dan alkalinitas naik 1 meq
Titik A bergeser ke atas & kanan dengan sudut 45o.

 1 milimole HCO3- titik A bergeser dengan jarak yang sama, arah berlawanan

3. larutnya batu kapur CaCO3  Ca2+ + CO32-
+ 1 milimole CO32- ke 1 kg air 
total CO2 naik 1 milimole dan alkalinitas naik 2 meq, karena karbonat bermuatan 2 negatif
Titik A akan bergeser ke atas dan kanan dengan membentuk sudut 60o (gb 4).
Pengendapan CaCO3, mengurangi kandungan CO32- menyebabkan gerakan yang berlawanan

4. + HCl  penambahan ion H+ yang akan berkombinasi dengan HCO3- membentuk H2CO3  alkalinitas turun sementara total CO2 konstan  A bergerak turun.

+ asam terlalu banyak  kelebihan H+, dapat melebihi HCO3- dan OH-  alkalinitas negatif

+ NaOH  alkalinitas naik, total CO2 konstan 
titik A bergerak ke atas (gb.5)

Jika air laut berinteraksi dengan mineral, pengaruhnya sama dengan penambahan asam atau basa.
dapat terjadi penggabungan Mg2+ dan OH- di kisi-kisi kristal mereka.
Ini equivalent dengan pengurangan OH-¬ atau penambahan H+.


Siklus karbon

Pengendapan CaCO3 oleh tumbuhan dan hewan (membentuk kerangka)
• menetralkan fenomena no. 2 Deffeyes
• merubah alkalinitas dan total CO2 dengan ratio 2 : 1
• alkalinitas akan tetap, tapi kelebihan total CO2
• sisa CO2 ke atmosfer dan larut dalam air hujan

Air murni memiliki alkalinitas nol dan CaCO3 nol. Ketika CO2 larut dalam air murni, akan menambah total CO2 tetapi alkalinitas tetap

CO2 dalam air hujan jatuh ke tanah, air karbonat bereaksi dengan batu kapur, melarutkan dan
menghasilkan ion Ca2+ dan HCO3-

CO3 + H2O  H2CO3
H2CO3 + CaCO3  Ca2+ + 2HCO-

Air sungai kemudian masuk ke laut lagi untuk mengulangi siklus ini. Hasil bersih daari siklus adalah larutnya batuan karbonat di daratan dan mengendapkannya di laut. Konsentrasi di atmosfer dan laut konstan sama.
Siklus di alam lebih kompleks lagi di bandingkan dengan yang ditunjukan gambar 21. 6 . kehancuran disebabkan oleh angin atau hujan oleh CO2 yang tersimpan dalam air hujan melarutkan tidak hanya batuan karbonat, tetapi juga btuan silikat. Di laut Si berinteraksi dengan air merubah alkilinitasnmya. Proses detail bervariasi sesuai dengan tempat, tergantung batuan yang mengalami kerusakan. Di pulau karbonat yang terisolasi dari laut, seperti Atol karang, proses utama ditunjukan seperti gambar 21. 6. air hujan secara terus menerus melarutkan batu kapur yang terbuka di pulau, sementara tumbuhan dan hrwan mengendapkan kembali CaCO3 di perairan dangkal sekitar pulau.

pengantar echosounder

Echo-sounder atau fish finder sebagai alat bantu dalam operasi penangkapan ikan merupakan alat pengindraan jarak jauh dengan prinsip kerja menggunakan metode akustik yaitu sistem sinyal yang berupa gelombang suara. Sinyal yang dipancarkan kedalam laut secara vertikal setelah mengenai obyek, pantulan sinyal diterima kembali kemudian diolah sehingga menghasilkan keterangan tentang kedalaman laut, kotur dan tekstur dasatr laut dan posisi dari gerombolan ikan. (Dwinata dan Prihatini, 1999).
Echo-sounder menggunakan suara yang tidak dapat didengar oleh ikan sehingga ikan tidak terkejut dan lari pada saat echo-sounder dioperasikan. Suara yang digunakan mempunyai frekuensi lebih besar dari 14KHz yang biasanya disebut gelombang ultrasonik (Burczynski dan Ben-yami, 1985).
Awalnya echo suonder hanya digunakan untuk mendeteksi jarak antara sumber suara dikapal dengan sumber pantulan yaitu dasar laut atau mengukur kedalaman dasar laut, namun dengan perkembangan teknologi serta pesatnya penyebarannya hingga dikenal di dunia perikanan tangkap.Echo-sounder dapat memberikan informasi kedalaman dasar perairan dan gerombolan ikan yang diperlukan bagi nelayan, nelayan dapat memperkirakan alat tangkapnnya sesuai atau tidak untuk dioperasikan pada kedalaman yang terdeteksi, seperti misalnya alat tangkap rawai dasar dan pancing ulur untuk ikan dasar, panjang tali yang mesti disediakan. Juga untuk bubu yang berangkai atau tunggal terhadap pada panjang tali pelampungnya, pukat udang, Purse seine dan gill net juga haurs disesuaikan dengan kedalaman dasar perairan, informasi kedalaman gerombolan ikan sangat penting, karena keberhasilan penangkapan dengan alat tangkap ini tergantung pada lebar jaring yang digunakan untuk menghadang gerombolan ikan.